Selasa, 17 Maret 2009

SEBUAH NOVEL TEKNOLOGI DALAM PENGENDALIAN PENYAKITBUSUK PANGKAL BATANG LADA : PEMBUATAN DAN PEMANFAATANTRICHODERMA STRAIN TAHAN TERHADAP FUNGISIDA NAB

Oleh: Ir. Joko Prasetyo, M.P.
Lembaga Penelitian
Dibuat: 2009-05-08 , dengan 1 file(s).
Keywords: TANAMAN JAGUNG, FILOSFER, PENYAKIT
Subject: LADA_HAMA DAN PENYAKIT
Call Number: 632.3 Prra s c.1

RINGKASAN

Secara umum, penelitan ini ditujukan untuk mendapatkan Trichoderma harzianum
dan bakteri dan golongan pseudomonad fluoresence yang mampu bertahan hidup di
filosfer tanaman jagung dalam jangka waktu yang cukup lama dan efektif untuk
menghambat perkembangan penyakit bulai, baik dalam sekala in planta di rumah kaca
maupun sekala lapangan.
Penelitian tahap pertama (tahun pertama) ditujukan untuk mendapatkan
Trichoderma harzianum dan bakteri dan golongan pseudomonad fluoresence yang mampu
bertahan hidup di filosfer tanaman jagung dalam jangka waktu yang cukup lama dengan
kemampuan antagonisme yang baik. Isolat Trichoderma harzianum yang digunakan
merupakan isolat hasil penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo & Aeny (2006).
Sedangkan isolat bakteri pseudomonad fluoresence yang digunakan merupakan isolat
klinik tanaman unila. Isolat jamur T. harzianum dan bakteri pseudomonad fluoresence
(masing-masing 5 isolat) digunakan dalam penelitian ini. Sebanyak 10 8 spora jamur T.
harzianum/ml dan suspensi bakteri pseudomonad fluoresence dengan kerapatan 1010
CFU/ml dan masing-masing isolat disemprotkan ke permukaan daun tanaman jagung
varietas lokal berumur 21 hari pada sore hari. Setelah itu dilakukan re-siolasi terhadap
kedua jenis agensia hayati tersebut dari daun jagung pada 1 – 22 hari setelah aplikasi. Dari
isolat T harzianum dan bakteri pseudomonad fluoresence tersebut diambil sebanyak 3
isolat (T. harzianum ) dan 3 isolat (pseudomonad fluoresence) yang mempunyai
kemampuan hidup di filosfer (daerah daun) tanaman jagung yang paling lama dengan
kemampuan antagonisme yang terbaik. Pengujian antagonisme dilakukan dengan
menggunakan metode dual culture menggunakan isolat Phytophtora capsici. Jamur P.
capsici dipilih karena mempunyai kekerabatan yang masih dekat (satu ordo
peronosporales) dengan dengan Peronosclerospora maydis, patogen penyakit bulai pada
tanaman jagung. Keenam isolat tersebut kemudian dipreservasi dengan menggunakan
minyak parafin cair steril dan disimpan di dalam ruangan bersuhu 4°C untuk pengujian
pada tahun kedua.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa T harzianum mampu bertahan hidup sampai
22 hari pada bagian daun terakhir tanaman jagung. Pada bagian daun ke-2, T harzianum
mampu bertahan selama 17, sedangkan pada bagian titik tumbuh, jamur T harzianum
mampu bertahan selama 20 hari. Hasil pengujian antagonisme menunjukkan bahwa isolat
1 daun terakhir (RIO, isolat 4 daun kedua (DI4) dan isolat 5 titik tumbuh (TI 5) merupakan
3 isolat yang memiliki persentase penghambatan terbaik. Sedangkan hasil reisolasi
terhadap bakteri pseudomonad fluorescen menunjukkan bahwa bakteri tersebut mampu
bertahan hidup sampai 17 hari pada bagian daun terakhir tanaman jagung. Pada bagian
daun ke-2, pseudomonad fluorescence mampu bertahan selama 13 hari, sedangkan pada
bagian titik tumbuh, jamur pseudomonad fluorescence mampu bertahan selama 9 hari.
Hasil uji antagonisme menunjukkan bahwa isolat 4 daun terakhir (RP4), isolat 3 daun ke-2
(DP3) dan isolat 2 titik tumbuh (TP2) merupakan 3 isolat yang memiliki zona diameter
penghambatan terbaik.

Hubungi kami:

DL Name: Lampung University Library

PublisherID: LAPTUNILAPP

Organization: Lampung University

Contact: Perpustakaan Universitas Lampung

Address: Jl.Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1

City: Bandar Lampung

Region: Lampung

Country: Indonesia

Phone: 62-721-706352

Fax: 62-721-706351

Admin Email: dedi[at]unila.ac.id

CKO Email: library[at]unila.ac.id
\Sumber : http://digilib.unila.ac.id/go.php?id=laptunilapp-gdl-res-2009-refrims-1652